Hmm,
ketika hal ini dipertanyakan dalam suatu forum, terjadi perdebatan
panjang. Ada yang menganggap arah suatu perahu layar ditentukan oleh
arah angin, dan ada pula yang berpendapat bahwa arah layar-lah yang
menentukan. Awalnya saya beranggapan bahwa arah angin-lah yang
menentukan, apalagi didukung pendapat salah seorang yang hadir dalam
forum tersebut yang mengatakan bahwa apabila tidak ada angin, maka
perahu tidak dapat melaju. *bener juga sih..
Namun setelah sekian lama perdebatan itu berlangsung, sampailah pada suatu penjelasan seperti ini..
“Ketika
arah angin di lautan bertiup ke arah selatan, perahu layar akan tetap
dapat melaju ke arah barat ataupun timur, bahkan dapat melaju ke utara,
melaju melawan arah angin.”
Hidup
kita ibarat perahu layar tersebut. Arah angin merupakan hal-hal yang
ada dan terjadi di sekeliling kita, sedang arah layar merupakan
keputusan-keputusan yang kita ambil dalam kehidupan kita ini. Ketika
arah angin berusaha menjauhkan perahu layar menuju tujuannya, sedapat
mungkin kita mengarahkan layar agar tetap dapat menuju tujuan awal.
Sama
seperti kehidupan kita. Sekeliling kita akan selalu berusaha membawa
kita menjauhi tujuan hidup yang telah kita tetapkan sebelumnya, dan itu
pasti. Namun kita harus pandai dalam mengatur arah layar, yakni kita
harus mempunyai keberanian untuk mengambil keputusan demi tercapainya
tujuan-tujuan yang ingin kita capai.
Bila
arah layar perahu kehidupan kita hanya diarahkan kepada-Nya, yakin dan
percaya, angin tidak akan mempengaruhi kita. Tuhan akan tetap
mengarahkan kita demi mencapai tujuan dan hal-hal yang kita
cita-citakan.
tuh kan ini aneh bin ajaib, gue keluar dari perpus sekolah kenapa jadi mendramatisir gini hahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar